Cari

Kamis, 23 April 2015

Ini yang Terjadi Saat Gelandangan Coba Bagi-bagi Duit

Liputan6.com, Los Angeles - Bagaimana kira-kira reaksi Anda saat seorang gelandangan memberikan Anda uang? Mengabaikan gelandangan tersebut, menghinanya atau justru memintanya menyimpan uang tersebut karena mungkin dia membutuhkannya.
Mengutip laman Independent.co.uk, Kamis (23/4/2015), seorang pria memutuskan mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan berpura-pura menjadi gelandangan di jalanan Los Angeles dan hasilnya cukup mengejutkan.
Pria bernama Yousef Saleh Erakat itu lantas duduk di jalanan memegang tulisan layaknya gelandangan sungguhan. Dia duduk sambil memegang kertas karton bertuliskan `Tak ada orang yang menjadi miskin karena berbagi`.
Tak seperti gelandangan pada umumnya, Yousef justru menawarkan uang pada beberapa pejalan kaki yang melintas di hadapannya. Seperti telah diduga sebelumnya, Yousef mendapatkan respon macam-macam dari sejumlah pejalan kaki yang melintas dan sebagian besar respon yang diberikan bernada negatif.
"Saya tak butuh uangmu, kamu kurang ajar. Saya bahkan bisa membeli kamu," tukas seorang pria berjas yang tengah melintas saat Yousef berusaha memberinya uang.
Bahkan salah seorang pengendara mobil mencaci maki dan memamerkan mobil mewahnya di hadapan Yousef. Sang pengendara yang tengah membayar parkir saat Yousef berusaha berbagi dengannya justru berbalik menghina Yousef.
Ada juga warga berjas lain yang tampak masih muda berjalan sambil menelepon di hadapan Yousef. Yang terjadi saat Yousef mencoba memberinya uang, sang pria justru menganggapnya sebagai lelucon dan berbalik menghinanya.
Satu-satunya harapan bahwa ada penduduk lain yang senang berbagai adalah saat seorang wanita berjalan terburu-buru di hadapan Yousef. Seperti pada para pejalan kaki sebelumnya, Yousef menyapa sang wanita dan memberinya uang sambil mengatakan, yang dapat membuat saya merasa kaya adalah dengan berbagi.
Sang wanita terkejut dan dengan sopan mengatakan dirinya tak butuh uang. Sebaliknya dia justru menghampiri Yousef dan mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya dan meminta Yousef membeli sarapan.
"Saya punya sedikit uang. Kenapa tak kamu ambil dan buat saya merasa lebih kaya karena berbagi denganmu, terima kasih," ujar sang wanita ramah.
Yousef mengucapkan terima kasih banyak, memberi tahu bahwa dirinya bukan gelandangan dan semuanya hanya rekayasa demi menemukan orang lain yang mau berbagi. Video aksi Yousef berpura-pura sebagai dermawan itu diunggah ke Youtube pada 19 April 2015 dan telah ditonton lebih dari dua juta penonton hanya dalam waktu kurang dari sepekan.Gelandangan bagi-bagi uang (Foto: Independent.co.uk)
Liputan6.com, Los Angeles - Bagaimana kira-kira reaksi Anda saat seorang gelandangan memberikan Anda uang? Mengabaikan gelandangan tersebut, menghinanya atau justru memintanya menyimpan uang tersebut karena mungkin dia membutuhkannya.
Mengutip laman Independent.co.uk, Kamis (23/4/2015), seorang pria memutuskan mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan berpura-pura menjadi gelandangan di jalanan Los Angeles dan hasilnya cukup mengejutkan.
Pria bernama Yousef Saleh Erakat itu lantas duduk di jalanan memegang tulisan layaknya gelandangan sungguhan. Dia duduk sambil memegang kertas karton bertuliskan `Tak ada orang yang menjadi miskin karena berbagi`.
Tak seperti gelandangan pada umumnya, Yousef justru menawarkan uang pada beberapa pejalan kaki yang melintas di hadapannya. Seperti telah diduga sebelumnya, Yousef mendapatkan respon macam-macam dari sejumlah pejalan kaki yang melintas dan sebagian besar respon yang diberikan bernada negatif.
"Saya tak butuh uangmu, kamu kurang ajar. Saya bahkan bisa membeli kamu," tukas seorang pria berjas yang tengah melintas saat Yousef berusaha memberinya uang.
Bahkan salah seorang pengendara mobil mencaci maki dan memamerkan mobil mewahnya di hadapan Yousef. Sang pengendara yang tengah membayar parkir saat Yousef berusaha berbagi dengannya justru berbalik menghina Yousef.
Ada juga warga berjas lain yang tampak masih muda berjalan sambil menelepon di hadapan Yousef. Yang terjadi saat Yousef mencoba memberinya uang, sang pria justru menganggapnya sebagai lelucon dan berbalik menghinanya.
Satu-satunya harapan bahwa ada penduduk lain yang senang berbagai adalah saat seorang wanita berjalan terburu-buru di hadapan Yousef. Seperti pada para pejalan kaki sebelumnya, Yousef menyapa sang wanita dan memberinya uang sambil mengatakan, yang dapat membuat saya merasa kaya adalah dengan berbagi.
Sang wanita terkejut dan dengan sopan mengatakan dirinya tak butuh uang. Sebaliknya dia justru menghampiri Yousef dan mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya dan meminta Yousef membeli sarapan.
"Saya punya sedikit uang. Kenapa tak kamu ambil dan buat saya merasa lebih kaya karena berbagi denganmu, terima kasih," ujar sang wanita ramah.
Yousef mengucapkan terima kasih banyak, memberi tahu bahwa dirinya bukan gelandangan dan semuanya hanya rekayasa demi menemukan orang lain yang mau berbagi. Video aksi Yousef berpura-pura sebagai dermawan itu diunggah ke Youtubepada 19 April 2015 dan telah ditonton lebih dari dua juta penonton hanya dalam waktu kurang dari sepekan.

24 April Jadi Hari Solidaritas Asia Afrika


24 April Jadi Hari Solidaritas Asia Afrika

"Upaya kami untuk mengukuhkan itu disetujui oleh bangsa-bangsa lain."
Kamis, 23 April 2015 | 20:18 WIB
Oleh : Adrianus Mandey, Arie Dwi Budiawati
VIVA.co.id - Selain menyepakati tiga dokumen, Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 juga menetapkan 24 April sebagai Hari Asia Afrika, serta Bandung sebagai Ibu Kota Solidaritas Asia Afrika.

"Saya gembira sidang sepakat menetapkan 24 April sebagai hari solidaritas Asia Afrika," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis, 23 April 2015.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, Bandung dipilih sebagai Ibu Kota solidaritas Asia Afrika, karena merupakan lokasi diselenggarakannya KAA pertama pada 1955.

"Bandung sebagai Ibu Kota Asia Afrika, karena sudah lama kita melakukan kegiatan itu dari tahun 1955 dan sebagainya," kata Retno.
Penetapan 24 April disebutnya merupakan upaya Indonesia. Upaya itu mendapat dukungan penuh dari negara-negara lain.
"Upaya kami untuk mengukuhkan itu disetujui oleh bangsa-bangsa lain. Jadi 24 April adalah Hari Solidaritas Asia Afrika," katanya

Sabtu, 18 April 2015

Pengamanan KAA, Kendaraan Warga Harus Taati Aturan Ini

TEMPO.COJakarta - Sebanyak 4.236 personil Polda Metro Jaya diturunkan untuk mengamankan acara Konferensi Asia Afrika yang berlangsung di Jakarta. Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Warsinem mengatakan, pengamanan penuh akan dilakukan pada 21 hingga 23 April 2015. Pada 21 April itu, tamu undangan VVIP seperti presiden, raja, perdana menteri, mulai tiba di Jakarta.

Sedangkan, 22-23 April berlangsungnya kegiatan KAA di Jakarta Conventional Center (JCC). Nantinya beberapa jalan protokol yang melintasi mulai dari Bandara Soekarno Hatta atau Bandara Halim Perdanakusuma, belasan hotel yang menjadi tempat tamu menginap, dan JCC, akan disterilkan atau dilakukan buka tutup. "Di setiap persimpangan atau traffic light di jalan itu, kendaraan akan kami berhentikan sejauh 20 meter dari traffic light," ujarnya.

Alasannya, prioritas penggunaan jalan akan diperuntukan bagi tamu undangan. "Juga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya menerobos lampu merah," kata dia.

Beberapa jalan dari atau ke JCC, hotel Borobudur, Kuningan, Semanggi, dan Sudirman, juga akan diberlakukan buka tutup. "Sifatnya situasional, kalau Semanggi padat, kami tutup," ujarnya.

Ada juga jalan yang akan ditutup yakni dari Gerbang Pemuda ke arah hotel Mulia tidak dapat memutar di TVRI. "Akan dialihkan naik flyover atau melewati DPR," kata Warsinem.

Menurut dia, jika Jalan Gatot Subroto (Semanggi) tidak bergerak, kendaraan akan dialihkan ke arah Blok M dan melewati Jalan Asia Afrika. Kendaraan dari Cawang menuju Pancoran atau Semanggi, juga diimbau untuk melewati Jalan Otista.

Warsinem meminta masyarakat yang ke arah Semanggi, Senanyan, SCBD, dan Gatot Subroto untuk melewati Casablanka. "Atau bisa berangkat lebih awal sebelum jam 06.00 atau lebih siang setelah jam 10.00," ujarnya.
AFRILIA SURYANIS 
SABTU, 18 APRIL 2015 | 21:03 WIB

Ini 8 Perpustakaan Terunik di Dunia

TEMPO.COJakarta - Definisi perpustakaan sekarang sangat terbuka untuk ditafsir. Begitu kata Alex Johnson dalam buku terbarunya, Improbable Libraries: A Visual Journey to the World’s Most Unusual Libraries. Johnson adalah jurnalis di surat kabar Inggris, The Independent, yang rajin menulis masalah perbukuan, sepertiShedworking: The Alternative Workplace Revolution.

"Konsep dasar sebuah perpustakaan itu berkembang. Sebagian, misalkan, tak punya syarat keanggotaan atau nomor identifikasi, sebagian lagi bahkan tak meminta buku-buku itu dikembalikan," tulis Johnson, yang orang tuanya adalah pustakawan.

Buku Improbable Libraries diterbitkan pada Pekan Perpustakaan Nasional, kegiatan rutin yang diadakan American Library Association (ALA), yang jatuh pekan ini. Buku itu memuat 250 foto berbagai perpustakaan unik dari berbagai sudut bumi. Buku ini ditulis Johnson dengan alasan sederhana,yakni agar orang suka datang ke perpustakaan.

Di bawah ini delapan perpustakaan terunik di dunia yang dipaparkan Johnson di bukunya.

1. Perpustakaan Tank, Argentina

Raul Lemesoff, seniman Buenos Aires, Argentina, menciptakan Weapons of Mass Instruction, plesetan dari Weapon of Mass Destruction (Senjata Pemusnah Massal). Dia mengubah mobil Ford Falcon tahun 1979 menjadi perpustakaan bergerak berbentuk tank berwarna hijau yang sekujur badannya dipenuhi buku. Lemesoff keliling kota membagikan buku-bukunya dalam "tank" ini.

2. Perpustakaan Unta, Mongolia

Perpustakaan ini disebut Perpustakaan Bergerak Anak-anak Mongolia. Perpustakaan keliling ini didirikan oleh Jambyn Dashdondog, pengarang buku anak-anak, yang membawa buku-buku untuk suku-suku nomaden di daerah terpencil di Gurun Gobi dengan menggunakan unta.

3. Bangunan Buku, AS

Perpustakaan Pusat Kota Kansas ini punya desain eksterior yang jelas menunjukkan dia sebagai perpustakaan. Seluruh dinding mukanya berupa deretan 22 punggung buku raksasa. Bangunan ini menjadi salah satu perpustakaan yang paling mengesankan di Amerika Serikat.

4. Perpustakaan Pantai, Australia

Pada 2010, IKEA, perusahaan multinasional yang merancang dan menjajakan perkakas siap-pasang, membangun rak buku luar-ruang terpanjang di dunia di Pantai Bondi dekat Sydney, Australia. Rak-rak itu dipenuhi dengan sekitar 6.000 buku.

5. Perpustakaan Hiu Manta, Thailand

Perpustakaan ini menyerupai hiu manta dan berada di komplek hiburan di resor Soneva Kiri di Koh Kood, Thailand. Dia dirancang oleh 24H, perusahaan arsitektur Belanda. Interiornya sama mengesankan seperti eksteriornya.

6. Perpustakaan Universitas Aberdeen, Skotlandia

Mungkin sulit untuk fokus pada isi buku Anda setelah melihat desain dari perpustakaan University of Aberdeen, Skotlandia, ini. Eksterior perpustakaan ini mengesankan. Menurut Johnson, perpustakaan ini dirancang untuk "cahaya berkilau siang hari dan cahaya lembut di malam hari", karena tangganya melingkar-lingkar ke atas dalam lekuk yang tak biasa.

7. Perpustakaan Gratis

Ada lebih dari 12.000 perpustakaan kecil gratis di seluruh dunia. Perpustakaan tersebut paling banyak terdapat di Amerika Serikat. Umumnya mereka berbentuk kotak kecil yang terbuat dari bekas kotak telepon.

8. Perpustakaan Luckenwalde, Jerman

Perpustakan ini memiliki bentuk yang unik dan dilapisi warna emas untuk menarik minat orang mengunjunginya. Perpustakaan ini merupakan bekas stasiun kereta api di Luckenwalde, Jerman. Bangunan ini dimaksudkan untuk memiliki peran ganda baik sebagai perpustakaan dan sebuah karya seni abstrak.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2015/04/18/205658773/Ini-8-Perpustakaan-Terunik-di-Dunia
SABTU, 18 APRIL 2015 | 15:22 WIB